Kamis, 11 April 2013


Kisah Pengemis Cantik di China cari Sensasi

Siapa sangka kalau gadis cantik yang memainkan gitar dan menerima uang recehan dari para pengguna jalan ditengah kota Beijing itu adalah seorang pengemis. Bahkan dia menjual kegadisannya kepada orang yang memberinya uang 100,000 yuan. Beberapa orang prihatin pada dirinya, sebagian lainnya menganggapnya pelacur yang mencari keuntungan dari simpati orang. Apa sebenarnya yang terjadi ?

Awalnya, kesulitan hidup gadis ini diangkat ke situs internet oleh seorang reporter lokal yang tidak sengaja melihatnya sedang duduk lesu dipinggir jalan kota Beijing. Sambil memainkan gitarnya, gadis remaja ini sesekali menyandarkan punggungnya. Tanpa memperdulikan orang yang berlalu-lalang didepannya, dia terus memainkan beberapa lagunya. Beberapa kali, orang yang lewat diatas trotoar jalan raya itu melemparkan uang recehan kertas dan logam, kesebuah nampan yang berada persis didepannya.
Melihat pengamen jalanan yang tongkrongannnya tidak seperti pengamen atau pengemis pada umumnya, Si reporter tetarik untuk menghampiri perempuan muda ini. Mulanya si reporter itu ragu kalau pengamen yang berada di tengah ibukota China itu adalah seorang peminta-minta yang mengumpulkan uang recehan dari belas kasihan orang lain.
Namun, reporter dari sebuah media internet di China ini tetap memberanikan diri untuk jongkok didekat gadis itu. Dia berharap kehadirnya tidak mengganggu si pengamen itu, dan segera mendapatkan informasi tentang siapa sebenarnya wanita muda itu. 
“Namaku Han Yibao, tapi orang-orang sering memanggilku Loli,” ungkap si gadis sambil memandang kearah reporter yang mengajaknya berkenalan itu.
Si reporterpun kaget saat mendengar suara dan melihat wajah si pengamen wanita muda itu. Suaranya lembut dan wajahnya putih bersih seperti paras seorang bidadari. Matanya bulat dan bening seperti mata bola pingpong.
Sekali lagi, si reporter sungguh tidak yakin bila wanita cantik yang ada dihadapannya itu adalah seorang pengemis jalanan. Tentu saja, baru pertamakali ini dia menyaksikan seorang peminta-minta mempunyai wajah yang sangat cantik dan menawan. Bahkan pakaian yang dikenakan si pengemis bergitar ini jauh dari pakaian biasa dipakai pengemis pada umumnya. Sepatunya bermerek Convers, Celana jinnya Lea dan jaket yang membalut tubuhnya bermerek Adidas. Bahkan si cantik ini memakai lensa mata!
Lho kok bisa? Si reporter ini mulai berfikir, Jangan-jangan pengemis palsu? Sebab dari pakaian dan penampilan wajahnya, Loli tidak terlihat seperti orang yang melarat.
Namun si reporter ini tiak membiarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikepala terjawab oleh penafsirannya sendiri. Lalu, dia mulai menanyakan tentang tujuan Loli yang selama ini berada dipinggir jalanan kota Beijing.
Tanpa malu, Loli dengan terang-terangan mengaku bahwa dirinya sedang mengemis. Namun Loli mencoba menerangkan, bahwa saat ini keluarganya sedang bangkrut. Bapaknya meninggal, sedangkan ibunya sakit keras. Sementara itu juga keluarganya sedang terjerat hutang dengan renternir sebesar 100.000 yuan.
“Maka dari itu saya harus melakukan hal ini. Saya sudah tidak menemukan cara lain untuk mengumpulkan uang sebesar itu. Sayapun akhinya tidak malu engumpulkan recehan pemberian orang-orang yang lewat sini,” ungkap Loli memelas.
Lalu, apakah tidak ada cara lain yang bisa dilakukanya, selain mengamen untuk mendapatkan recehan dari belas kasihan orang. Sekali lagi Loli mengatakan bahwa dia tidak menemukan cara lain.
Dengan serius dia juga mengatakan, bahwa dia akan memberikan kegadisannya kepada orang yang mau memberinya uang sebesar itu demi membayar hutang yang membelit keluarganya.
Setelah dirasa cukup bertanya tentang ini dan itu si rfeporterpun pamit dari hadapan Loli. Namun dia tetap saja masih menyimpan rasa penasaran. Akhirnya reporter itu melacak tempat tinggal Loli.
Saat sore tiba, Loli meninggalkan emperan toko tempat dia mengemis. Lalu dia berjalan pulang menyusuri sebuah kawasan rumah kumuh dan masuk disebuah gang sempit. Reporter itupun mengikutinya Loli sampai masuk pintu salah satu rumah dikawasan kumuh tersebut.
Setelah mendapatkan cukup banyak foto dokumentasi,  si reporter tersebut membuka lap topnya untuk mengunggah sebuah tulisan berita tentang pengemis temuannya, kesitus internet miliknya. Si pengemis cantikpun mulai muncul di situs internet.
Beberapa foto seorang gadis yang memainkan gitar, duduk diemperan sebuah toko dipinggir jalan raya Beijing. Nampak dengan jelas, didepannya terdapat sebuah nampan berisi uang recehan pemberian orang yang lalu lalang didepannya. Tidak lama berselang, masyarakat Beijing heboh oleh pemberitaan ini.
Dalam waktu yang tidak lama pula, berita itu langsung menyebar ke seluruh Cina dan mendapat perhatian serius dari pemerintah publik China. Belakangan diketahui, gadis ini memang bernama Han Yibao dan pernah bekerja sebagai waitress atau pelayan disebuah restoran di Beijing.
Beberapa masyarakat Beijing menganggap bahwa Loli menjadi pengemis memang karena untuk menyambung hidupnya, dan mencari uang untuk biaya pengobatan ibunya yg sedang sakit. Bahkan tentang utang besar peninggalan ayahnya juga dianggap telah memaksanya melakukan hal seperti itu.
 Namun, cerita sedih Loli ini agaknya mulai diragukan karena diduga gadis ini sedang mencari sensasi untuk menjadi terkenal, dan bermaksud untuk meraup keuntungan.
Mungkin anggapan ini muncul dari beberapa foto Loli yang menampilkan dirinya berpose di sebuah mobil mewah. Sementara foto lainnya, Loli Nampak tinggal di sebuah hotel dan ada foto-foto saat dia pergi ke Hong Kong.
Apesnya lagi, sebagain masyarakat menuding bahwa Loli hanyalah pelacur yang sedang mencari sensasi agar terkenal dan bisa menarik simpati para lelaki hidung belang yang banyak uang.
Sebenarnya, wawancara kisah ini dilakukan si reporter pada tahun 2009. Lalu di unggah si internet dengan judul Selebriti Loli Jadi Pengemis. Dalam berita internet tersebut juga dijelaskan bahwa Loli akan menjual kegadisannya seharga 100.000 yuan untuk membayar utang keluarganya. Tidak lama berselang, dikabarkan ada seorang pengusaha batubara telah bersedia membayar uang sebesar itu dan kemudian menikmati kegadisan Loli.
Baru-baru ini, para pengguna internet kembali ramai membicarakan Loli si pengemis cantik. Namun beberapa penjelajah internet curiga hal itu memang direncanakan Loli untuk mecari keuntungan dan ketenaran, demi mengeruk keuntungan dari simpati orang-orang yang iba atas drama penderitaan hidupnya.
Lalu, siapakah Loli sebenarnya ? Mungkinkah dia seorang mahasiswa ? Atau  mungkin Loli memang benar-benar seorang pelacur ? Jangan-jangan, Loli memang benar seorang gadis rumahan seperti yang dia ceritakan ?
Seorang pengguna internet atau neter, mengomentari berita yang diunggah oleh si reporter tersebut. Dikatakan bahwa Loli sebenarnya, Loli berasal dari Pindingshan provinsi Henan, dia memang mempunyai ayah yang sudah meninggal karena penyakit komplikasi. Ayahnya menginggalkan hutang sejumlah besar utang, ibunya terbaring di tempat tidur dengan penyakit sampai hari ini. Selain itu Loli memiliki adik yang tinggal dengan keluarga lain.
Sebagai satu-satunya anggota keluarga yang memiliki kemampuan untuk bekerja tetapi belum 18 tahun, dia tidak punya pilihan selain untuk datang ke Beijing sendirian dan mencari nafkah sedapatnya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, berada sendirian di tempat yang asing dan tanpa keterampilan, tentunya memang sangat sulit. Namun benarkah Loli yang sempat menjadi pelayan disebuah rumah makan di Beijing ? Beberpa neter lainnya dibenarkan hal tersebut.
Dalam usahanya untuk membayar hutang orangtuanya, serta membayar biaya pengobatan ibunya, Loli tetap bertahan menjadi pelayan toko. Sepulang dari kerja dia menyanyikan lagu-lagu dipinggir jalan dikota Beijing ditemani sebuah nampan didepannya.
Beberapa pengguna internet juga terkejut saat membaca, bahwa Loli akan menjual kegadisannya sebesar 100.000 yuan. Melihat pernyataan itu beberapa neter sangat menyayangkan sikap tersebut. Sebaliknya, sebagian prihatin dan menyarankan untuk mencari cara lain saja.
"Loli adalah seorang gadis yang polos, namun sayangnya dia  masih harus mengemis. Penampilannya yang sebenarnya tidak cocok untuk ukuran seorang gembel, tentu itu sangat membuat kami benar-benar iba" ungkap salah Sun Hwa neter dari Beijing.
Ada juga beberapa yang memuji ketekunan dan kemandiriannya Loli. "Loli telah mengorbankan diri untuk keluarganya, dia layak mendapatkan rasa hormat semua orang" ungkap Lan Fau.
Ada pengunjung internet yang membuat komentar khusus dan menarik semua orang agar menyumbangkan sejumlah uang pada Loli. Namun, ada juga sebagian dari pegguna internet yang menyatakan bahwa mereka tidak memahami tindakan gadis itu.
Beberapa menganggap, betapapun sulitnya hidup, tentunya suatu tindakan yang tidak terpuji, bila seorang gadis rumahan mengkhianati kesucian tubuhnya, untuk ditukar dengan uang 100.000 yuan. Padahal keperawanan adalah hal yang paling berharga bagi seorang gadis di China.
“Bagaimana seorang baik-baik telah menetapkan sebuah harga pada kegadisannya? Ini benar-benar terlalu bodoh!” ungkap Tan Sue Kim neter dari Hong Kong.
Ada juga yang mengatakan, “Ini adalah perbuatan palsu. Ada begitu banyak pengemis beijing, tapi hanya dia yang mendapat ketenaran karena kecantikan dan keinginannya menjual kegadisannya,” ungkap Wang Sei dari Guangchuo.
Neter lain dengan pedas mengatakan, bahwa selama ini orang-orang di China telah ditipu oleh acting Loli. “Kalian tahukan, wajah Loli yang terlihat muda dan tak berdosa itu telah membodohi kalian semua. Apakah kalian sudah lihat apa yang telah dia lakukan? Jika tidak, biarkan aku yang memberitahu kalian,” ungkap Hong.
“Oh orang-orang baik hati, bagaimana kalian semua telah begitu hebohnya memuji gadis ini. Gadis yang terus kalian bicarakan ini sekilas memang nampak muda, polos dan lucu. Namun sadarkah kalian bahwa Loli telah melakukan operasi plastic apda wajahnya. Lihatlah hidungnya yang telah menjalani operasi plastic. Juga di dagunya,” tambah Hong geram.
“Dia bukanlah seorang mahasiswa, dia hanya anak rumahan yang telah bermain-main di Beijing selama dua tahun! Dia datang ke Zhengzhou di provinsi Henan saat usianya baru 14, dan sebagai seseorang yang lahir pada tahun 1991. Coba hitung, berapa umurnya sekarang? Kalian dapat menghitung sendiri!” pungkasnya.
Seorang neter lainnya bertanya, “Apakah keluargamu memang benar-benar menghadapi kesulitan?  Semua ini adalah keberuntungan untuk kamu. Bukankah kamu sudah memperoleh cukup banyak uang?  Aku tidak bisa membayangkan bagaiaman perasaan orang yang mendalangi semua ini. Dia telah menciptakan suatu kebohongan konyol,” ungkap Hong kesal.
“Bukankah ini lelucon! Seorang wanita yang telah menjadi pelacur sejak 6 tahun, yang telah tidur dengan banyak laki-laki, diorbitkan oleh sutradara murahan, tiba-tiba menjadi seseorang yang telah memiliki sejarah hidup tragis, sebagai pengemis yang layak dikasihani! Apakah kalian pikir kami neter yang bodoh?” ungkap Koh Wie dari Hong Kong. (int/pra)