Kisah
Pengemis Cantik di China cari Sensasi
Siapa
sangka kalau gadis cantik yang memainkan gitar dan menerima uang recehan dari
para pengguna jalan ditengah kota Beijing itu adalah seorang pengemis. Bahkan dia
menjual kegadisannya kepada orang yang memberinya uang 100,000 yuan. Beberapa orang
prihatin pada dirinya, sebagian lainnya menganggapnya pelacur yang mencari keuntungan
dari simpati orang. Apa sebenarnya yang terjadi ?
Awalnya,
kesulitan hidup gadis ini diangkat ke situs internet oleh seorang reporter lokal
yang tidak sengaja melihatnya sedang duduk lesu dipinggir jalan kota Beijing.
Sambil memainkan gitarnya, gadis remaja ini sesekali menyandarkan punggungnya. Tanpa
memperdulikan orang yang berlalu-lalang didepannya, dia terus memainkan
beberapa lagunya. Beberapa kali, orang yang lewat diatas trotoar jalan raya itu
melemparkan uang recehan kertas dan logam, kesebuah nampan yang berada persis
didepannya.
Melihat
pengamen jalanan yang tongkrongannnya tidak seperti pengamen atau pengemis pada
umumnya, Si reporter tetarik untuk menghampiri perempuan muda ini. Mulanya si
reporter itu ragu kalau pengamen yang berada di tengah ibukota China itu adalah
seorang peminta-minta yang mengumpulkan uang recehan dari belas kasihan orang
lain.
Namun,
reporter dari sebuah media internet di China ini tetap memberanikan diri untuk jongkok
didekat gadis itu. Dia berharap kehadirnya tidak mengganggu si pengamen itu,
dan segera mendapatkan informasi tentang siapa sebenarnya wanita muda itu.
“Namaku
Han Yibao, tapi orang-orang sering memanggilku Loli,” ungkap si gadis sambil memandang
kearah reporter yang mengajaknya berkenalan itu.
Si
reporterpun kaget saat mendengar suara dan melihat wajah si pengamen wanita muda
itu. Suaranya lembut dan wajahnya putih bersih seperti paras seorang bidadari. Matanya
bulat dan bening seperti mata bola pingpong.
Sekali
lagi, si reporter sungguh tidak yakin bila wanita cantik yang ada dihadapannya itu
adalah seorang pengemis jalanan. Tentu saja, baru pertamakali ini dia
menyaksikan seorang peminta-minta mempunyai wajah yang sangat cantik dan menawan.
Bahkan pakaian yang dikenakan si pengemis bergitar ini jauh dari pakaian biasa
dipakai pengemis pada umumnya. Sepatunya bermerek Convers, Celana jinnya Lea
dan jaket yang membalut tubuhnya bermerek Adidas. Bahkan si cantik ini memakai lensa
mata!
Lho
kok bisa? Si reporter ini mulai berfikir, Jangan-jangan pengemis palsu? Sebab
dari pakaian dan penampilan wajahnya, Loli tidak terlihat seperti orang yang melarat.
Namun
si reporter ini tiak membiarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikepala
terjawab oleh penafsirannya sendiri. Lalu, dia mulai menanyakan tentang tujuan Loli
yang selama ini berada dipinggir jalanan kota Beijing.
Tanpa
malu, Loli dengan terang-terangan mengaku bahwa dirinya sedang mengemis. Namun
Loli mencoba menerangkan, bahwa saat ini keluarganya sedang bangkrut. Bapaknya meninggal,
sedangkan ibunya sakit keras. Sementara itu juga keluarganya sedang terjerat
hutang dengan renternir sebesar 100.000 yuan.
“Maka
dari itu saya harus melakukan hal ini. Saya sudah tidak menemukan cara lain
untuk mengumpulkan uang sebesar itu. Sayapun akhinya tidak malu engumpulkan recehan
pemberian orang-orang yang lewat sini,” ungkap Loli memelas.
Lalu,
apakah tidak ada cara lain yang bisa dilakukanya, selain mengamen untuk
mendapatkan recehan dari belas kasihan orang. Sekali lagi Loli mengatakan bahwa
dia tidak menemukan cara lain.
Dengan
serius dia juga mengatakan, bahwa dia akan memberikan kegadisannya kepada orang
yang mau memberinya uang sebesar itu demi membayar hutang yang membelit keluarganya.
Setelah
dirasa cukup bertanya tentang ini dan itu si rfeporterpun pamit dari hadapan
Loli. Namun dia tetap saja masih menyimpan rasa penasaran. Akhirnya reporter
itu melacak tempat tinggal Loli.
Saat
sore tiba, Loli meninggalkan emperan toko tempat dia mengemis. Lalu dia
berjalan pulang menyusuri sebuah kawasan rumah kumuh dan masuk disebuah gang
sempit. Reporter itupun mengikutinya Loli sampai masuk pintu salah satu rumah dikawasan
kumuh tersebut.
Setelah
mendapatkan cukup banyak foto dokumentasi,
si reporter tersebut membuka lap topnya untuk mengunggah sebuah tulisan
berita tentang pengemis temuannya, kesitus internet miliknya. Si pengemis
cantikpun mulai muncul di situs internet.
Beberapa
foto seorang gadis yang memainkan gitar, duduk diemperan sebuah toko dipinggir
jalan raya Beijing. Nampak dengan jelas, didepannya terdapat sebuah nampan berisi
uang recehan pemberian orang yang lalu lalang didepannya. Tidak lama berselang,
masyarakat Beijing heboh oleh pemberitaan ini.
Dalam
waktu yang tidak lama pula, berita itu langsung menyebar ke seluruh Cina dan
mendapat perhatian serius dari pemerintah publik China. Belakangan diketahui,
gadis ini memang bernama Han Yibao dan pernah bekerja sebagai waitress atau
pelayan disebuah restoran di Beijing.
Beberapa
masyarakat Beijing menganggap bahwa Loli menjadi pengemis memang karena untuk menyambung
hidupnya, dan mencari uang untuk biaya pengobatan ibunya yg sedang sakit. Bahkan
tentang utang besar peninggalan ayahnya juga dianggap telah memaksanya
melakukan hal seperti itu.
Namun, cerita sedih Loli ini agaknya mulai diragukan
karena diduga gadis ini sedang mencari sensasi untuk menjadi terkenal, dan bermaksud
untuk meraup keuntungan.
Mungkin
anggapan ini muncul dari beberapa foto Loli yang menampilkan dirinya berpose di
sebuah mobil mewah. Sementara foto lainnya, Loli Nampak tinggal di sebuah hotel
dan ada foto-foto saat dia pergi ke Hong Kong.
Apesnya
lagi, sebagain masyarakat menuding bahwa Loli hanyalah pelacur yang sedang
mencari sensasi agar terkenal dan bisa menarik simpati para lelaki hidung belang
yang banyak uang.
Sebenarnya,
wawancara kisah ini dilakukan si reporter pada tahun 2009. Lalu di unggah si internet
dengan judul Selebriti Loli Jadi Pengemis. Dalam berita internet tersebut juga
dijelaskan bahwa Loli akan menjual kegadisannya seharga 100.000 yuan untuk
membayar utang keluarganya. Tidak lama berselang, dikabarkan ada seorang
pengusaha batubara telah bersedia membayar uang sebesar itu dan kemudian menikmati
kegadisan Loli.
Baru-baru
ini, para pengguna internet kembali ramai membicarakan Loli si pengemis cantik.
Namun beberapa penjelajah internet curiga hal itu memang direncanakan Loli
untuk mecari keuntungan dan ketenaran, demi mengeruk keuntungan dari simpati
orang-orang yang iba atas drama penderitaan hidupnya.
Lalu,
siapakah Loli sebenarnya ? Mungkinkah dia seorang mahasiswa ? Atau mungkin Loli memang benar-benar seorang pelacur
? Jangan-jangan, Loli memang benar seorang gadis rumahan seperti yang dia
ceritakan ?
Seorang
pengguna internet atau neter, mengomentari berita yang diunggah oleh si
reporter tersebut. Dikatakan bahwa Loli sebenarnya, Loli berasal dari
Pindingshan provinsi Henan, dia memang mempunyai ayah yang sudah meninggal
karena penyakit komplikasi. Ayahnya menginggalkan hutang sejumlah besar utang,
ibunya terbaring di tempat tidur dengan penyakit sampai hari ini. Selain itu
Loli memiliki adik yang tinggal dengan keluarga lain.
Sebagai
satu-satunya anggota keluarga yang memiliki kemampuan untuk bekerja tetapi
belum 18 tahun, dia tidak punya pilihan selain untuk datang ke Beijing
sendirian dan mencari nafkah sedapatnya.
Yang
menjadi pertanyaan adalah, berada sendirian di tempat yang asing dan tanpa
keterampilan, tentunya memang sangat sulit. Namun benarkah Loli yang sempat
menjadi pelayan disebuah rumah makan di Beijing ? Beberpa neter lainnya dibenarkan
hal tersebut.
Dalam
usahanya untuk membayar hutang orangtuanya, serta membayar biaya pengobatan
ibunya, Loli tetap bertahan menjadi pelayan toko. Sepulang dari kerja dia menyanyikan
lagu-lagu dipinggir jalan dikota Beijing ditemani sebuah nampan didepannya.
Beberapa
pengguna internet juga terkejut saat membaca, bahwa Loli akan menjual
kegadisannya sebesar 100.000 yuan. Melihat pernyataan itu beberapa neter sangat
menyayangkan sikap tersebut. Sebaliknya, sebagian prihatin dan menyarankan
untuk mencari cara lain saja.
"Loli
adalah seorang gadis yang polos, namun sayangnya dia masih harus mengemis. Penampilannya yang sebenarnya
tidak cocok untuk ukuran seorang gembel, tentu itu sangat membuat kami benar-benar
iba" ungkap salah Sun Hwa neter dari Beijing.
Ada
juga beberapa yang memuji ketekunan dan kemandiriannya Loli. "Loli telah mengorbankan
diri untuk keluarganya, dia layak mendapatkan rasa hormat semua orang" ungkap
Lan Fau.
Ada
pengunjung internet yang membuat komentar khusus dan menarik semua orang agar
menyumbangkan sejumlah uang pada Loli. Namun, ada juga sebagian dari pegguna
internet yang menyatakan bahwa mereka tidak memahami tindakan gadis itu.
Beberapa
menganggap, betapapun sulitnya hidup, tentunya suatu tindakan yang tidak
terpuji, bila seorang gadis rumahan mengkhianati kesucian tubuhnya, untuk
ditukar dengan uang 100.000 yuan. Padahal keperawanan adalah hal yang paling
berharga bagi seorang gadis di China.
“Bagaimana
seorang baik-baik telah menetapkan sebuah harga pada kegadisannya? Ini
benar-benar terlalu bodoh!” ungkap Tan Sue Kim neter dari Hong Kong.
Ada
juga yang mengatakan, “Ini adalah perbuatan palsu. Ada begitu banyak pengemis
beijing, tapi hanya dia yang mendapat ketenaran karena kecantikan dan
keinginannya menjual kegadisannya,” ungkap Wang Sei dari Guangchuo.
Neter
lain dengan pedas mengatakan, bahwa selama ini orang-orang di China telah
ditipu oleh acting Loli. “Kalian tahukan, wajah Loli yang terlihat muda dan tak
berdosa itu telah membodohi kalian semua. Apakah kalian sudah lihat apa yang telah
dia lakukan? Jika tidak, biarkan aku yang memberitahu kalian,” ungkap Hong.
“Oh
orang-orang baik hati, bagaimana kalian semua telah begitu hebohnya memuji
gadis ini. Gadis yang terus kalian bicarakan ini sekilas memang nampak muda, polos
dan lucu. Namun sadarkah kalian bahwa Loli telah melakukan operasi plastic apda
wajahnya. Lihatlah hidungnya yang telah menjalani operasi plastic. Juga di
dagunya,” tambah Hong geram.
“Dia
bukanlah seorang mahasiswa, dia hanya anak rumahan yang telah bermain-main di
Beijing selama dua tahun! Dia datang ke Zhengzhou di provinsi Henan saat
usianya baru 14, dan sebagai seseorang yang lahir pada tahun 1991. Coba hitung,
berapa umurnya sekarang? Kalian dapat menghitung sendiri!” pungkasnya.
Seorang
neter lainnya bertanya, “Apakah keluargamu memang benar-benar menghadapi
kesulitan? Semua ini adalah
keberuntungan untuk kamu. Bukankah kamu sudah memperoleh cukup banyak uang? Aku tidak bisa membayangkan bagaiaman perasaan
orang yang mendalangi semua ini. Dia telah menciptakan suatu kebohongan konyol,”
ungkap Hong kesal.
“Bukankah
ini lelucon! Seorang wanita yang telah menjadi pelacur sejak 6 tahun, yang
telah tidur dengan banyak laki-laki, diorbitkan oleh sutradara murahan, tiba-tiba
menjadi seseorang yang telah memiliki sejarah hidup tragis, sebagai pengemis
yang layak dikasihani! Apakah kalian pikir kami neter yang bodoh?” ungkap Koh
Wie dari Hong Kong. (int/pra)